Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kearifan Lokal pada Coaching pembaTIK Level 4 SRB 2021 Sulbar

twibbon z
Luar biasa, pada hari ini Senin, tanggal 1 November 2021 kami para SRB (Sahabat Rumah Belajar) dari Provinsi Sulawesi Barat mendapat keping mozaik baru dari pada kehidupan kami. 
Hari ini kami berjumpa dengan orang-orang hebat penuh inspirasi dari Provinsi Sulawesi Barat. Mereka adalah para DRB (Duta Rumah Belajar) Provinsi Sulawesi Barat. Serta pastinya para punggawa dari Pusdatin Kemdikbudristek RI. 

Kegiatan ini dimulai pada jam 09.00 WITA, dibuka dengan doa yang dipandu oleh Bapak M. Ilham yang juga merupakan Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018. Selanjutnya, kata pengantar atau sambutan dari Pusdatin oleh Bapak Nasehadin. Dalam pemaparan beliau mempresentasikan rangkaian slide tentang perkembangan penyelenggaraan PembaTIK dari tahun 2018-2021 yang mengalami lonjakan yang signifikan. Ini menjadi sebuah sinyal bagus untuk perkembangan pendidikan di Indonesia. 

Kegiatan berikutnya adalah japa-japa atau perkenalan dari para DRB dan 30 peserta pembaTIK Level 4 Provinsi Sulawesi Barat. Ke-30 Peserta tersebut adalah hasil seleksi dari 44 peserta yang berhasil  melewati pasing grade dan dinyatakan lolos pembaTIK level 4 tahun ini. Peserta Pembatik dari Provinsi Sulawesi Barat ini berasal dari keseluruhan 6 kabupaten yang ada. Mulai dari kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamasa, kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Pasangkayu. Pada kesempatan ini, seluruh peserta dipersilahkan untuk  memperkenalkan diri satu persatu. Disamping memperkenalkan diri mereka juga memberikan 'pesonanya' dengan beberapa testimoni supernya tentang kegiatan pembaTIK ini.

Setelah perkenalan, kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi oleh Host Keren Bapak Hafizh Bestari yang juga merupakan punggawa dari Pusdatin Kemdikbudristek. Pada kesempatan ini, beliau memaparkan materi tentang Public Speaking. Sebelum memaparkan materinya, beliau memulainya dengan senam otak. Materi Public speaking yang dipaparkan sangat menarik karena sangat berhubungan dengan kami selaku pendidik yang punya tugas utama tampil atau berbicara, khususnya di depan peserta didik. Disamping itu, beliau juga memperkenalkan senam mulut untuk memperlancar kita dalam public speaking. Diakhir sesi dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta.  Pada akhir sesi penutup, para peserta Coaching bersama para DRB dari tahun 2018, 2019, 2020, berdiskusi tentang sub tema kegiatan yang berkaitan dengan kearifan lokal. Pak Hilman memberikan gambaran semisal nama makanan tradisional “Sambusa” yang bisa kita berikan akronim. Atau juga Pak Ilham dengan penamaan “Jepa” yang juga merupakan nama makanan tradisional dari provinsi Sulawesi Barat. Karena keterbatasan waktu, dan ruang zoom akan dipakai oleh SRB dari daerah lain, maka Coaching Day 1 ini pun akhirnya disudahi kira-kira pada jam 12.30-an WITA. Namun sebelum kegiatan usai kami telah dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing diberi tugas untuk menyiapkan penamaan tiap kelompoknya. Serta memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk membuat sub tema bagi masing-masing kelompoknya. Serta filosofi dan keterkaitan Sub tema tersebut dengan tema utama pembatik 2021, yaitu "Berbagi dan berkolaborasi bersama di Rumah Belajar". Sebagai penutup, Pak Hafizh meminta seluruh peserta mengaktifkan video untuk foto bersama.
Sesi foto Bersama
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, berdasarkan pembagian grup yang sudah ada maka kami grup kuning yang beranggotakan:
  1. Ibu Herlina dari SMA Negeri 1 Polewali
  2. Ibu Endang Sain, S.Pd dari SMA 1 Polewali
  3. Ibu Hikmawati dari SMA Negeri 2 Polewali
  4. Ibu Cerawati dari SMK Negeri 1 Tinambung
  5. Ibu Andi Mufidah Amrin dari SMPN Satap Tapparang
  6. Bapak Syamsumarlin dari SMAN 1 Dapurang
  7. Ibu Rasdiana dari SMA Negeri 1 Bambaira
  8. Saya sendiri Ahmad Zaini dari SMPN 02 Lariang
Hasil dari diskusi di kelompok kecil kami akhirnya kami menyepakati bahwa sub tema yang akan menjadi hashtag kami adalah 'Golla Kambu'. Ini adalah ide cemerlang dari Ibu Herlina. Golla Kambu adalah makanan khas Suku Mandar yang juga menjadi kekayaan wisata kuliner Polewali Mandar. Penganan yang terbuat dari bahan beras ketan, kelapa muda, kacang tanah, dan gula merah. Penganan dengan tekstur berserat padat ini memiliki rasa manis yang sangat khas. Sepintas kita lihat, bentuknya seperti wajik dari Jawa.
Golla Kambu (Foto: IG @fitrijasmine1177)
Dalam kaitannya dengan kegiatan pembaTIK ini kami memaknai 'Golla Kambu' ini dengan Go Obrolan eduKasi Kreatif, Asyik, Menarik, Berbudaya dan Unggul dengan Rumah Belajar. 

Untuk makna filosofis dari Golla Kambu ini insyAllah aman dan sangat selaras dengan pembaTIK dan Rumah Belajar yang memiliki fitur asyik menarik dan rame dikunjungi oleh siapa pun. Begitu pula dengan Golla Kambu yang memiliki bahan dasar Gula so pasti disukai oleh semua kalangan bahkan semut pun 🐜 suka🀭.  Begitu pula sebaliknya jika ada yang tidak suka dengan Rumah Belajar berarti ada yang salah dengan tubuhnya. Sama dengan gula, maka jika ada yang tak suka berarti dia lagi sakit🀭 ..... Heheheh ini cuma candaan yaπŸ™πŸ™πŸ™

Posting Komentar untuk "Kearifan Lokal pada Coaching pembaTIK Level 4 SRB 2021 Sulbar"