Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2.2.a.6. Demonstrasi Konstektual Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

demonstrasi kontekstual modul 2.2 Kompetensi Sosial Emosional (KSE)

Assalamu’alaikum, halo para sahabat hebat, Bagaimana kabar? Semoga senantiasa baik, dan sehat selalu, yah?! Aamiin aamiin aamiin ya rabbal ‘aalamiin.
Pada edisi menjelang peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022, alhamdulillah kami para CGP Angkatan 6, khususnya dari Kabupaten Pasangkayu, sudah sampai pada tahap “Demonstrasi Kontekstual” dari alur M-E-R-D-E-K-A kegiatan pembelajaran modul 2.2 yang mengupas materi tentang KSE (Kompetensi Sosial Emosional) atau PSE (Pembelajaran Sosial Emosional).

Mengapa lalu KSE/PSE ini sangat urgen bagi dunia pendidikan kita? Mari, kita gali kembali pemikiran KHD kembali,  bahwa pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pemikiran KHD tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi mereka untuk dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna. Kita merencanakan secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). Pembelajaran holistik yang memberikan mereka pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Kesadaran akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian pendidik sejak lama. Kesadaran ini berawal dari teori Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, dikembangkanlah CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995 (www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). PSE berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah. Tentang urgensi PSE ini mari kita lihat gambar berikut!
Urgensi PSE atau KSE dalam kegiatan pembelajaran terhadap output pembelajaran
Urgensi PSE atau KSE dalam kegiatan pembelajaran terhadap output pembelajaran
Dengan mencermati diagram hasil di atas, kita semakin memahami urgensi PSE, yaitu peningkatan kompetensi sosial dan emosional, terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif, peningkatan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah. Selain itu, PSE di kelas terbukti dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik. PSE memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

Lalu terkait tugas kami, khususnya pada tahap “Demonstrasi Kontekstual” adalah bahwa kami para CGP ditagihkan untuk membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas, yang langkah-langkahnya dapat dilakukan hal sebagai berikut:
  • Tentukan minimal 2 kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang akan Anda implementasikan. Berikan alasan pemilihan KSE tersebut.
  • Pilihlah 1 RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) atau RPL (Rancangan Pelaksanaan Layanan) yang sudah ada dan implementasikan 2 KSE yang sudah dipilih dalam RPP/RPL tersebut.
Dan dokumen karya saya atas tagihan Demonstrasi Kontekstual Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional ini adalah sebagai berikut:
Dan jika sahabat menginginkan untuk mendownloadnya, maka silahken klik menu dibawah ini:
Demikian persembahan kami para sahabat sehat, semoga berkenan, dan ada kurang lebihnya mohon dimaafkan!
(Sumber: Halaman-halaman LMS PPGP Angkatan 6)

2 komentar untuk "2.2.a.6. Demonstrasi Konstektual Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional"